Kamis, 12 Mei 2011

SIK (semen ionomer kaca)

Semen ionomer kaca (SIK) merupakan salah satu bahan restorasi yang banyak digunakan oleh dokter gigi karena mempunya beberapa keunggulan yaitu preparasinya dapat minimal, ikatan dengan jaringan gigi secra khemis, melepas flour dalam jangka panjang, estetiss, biokompatibel, daya larut rendah, translusen, dan bersifat anti bakteri (Mount,1995).
Ada tiga jenis semen ionomer kaca berdasarkan formulanya dan potensi penggunaannya. Tipe I untuk bahan perekat, tipe II untuk bahan restorasi dan tipe III untuk basis atau pelapik. Juga ada semen ionomer kaca yang pengerasannya dilakukan oleh sinar. Jenis ini juga disebut sebagai semen ionomer kaca modifikasi resin sebab melibatkan resin yang dikeraskan sinar dalam formulanya.
Komposisi SIK terdiri atras bubuk dan cairan. Bubuk terdiri atas kaca kalsium fluoroalmuminosilikat yang larut asam dan cairannya merupakan larutan asam poliakrilik. Reaksi pengerasan dimulai ketika bubuk kaca fluoroaluminosilikat dan larutan asam poliakrilik dicampur, kemudian menghasilkan reaksi asam-basa dimana bubuk kaca fluoroaluminosilikat sebagai basanya.
Air memegang peranan penting selama proses pengerasan dan apabila terjadi penyerapan air maka akan mengubah sifat fisik SIK. Saliva merupakan cairan didalam rongga mulut yang dapat mengkontaminasi SIK selama proses pengerasan dimana dalam periode 24 jam ini SIK sensitif terhadap cairan saliva sehingga perlu dilakukan perlindungan agar tidak terkontaminasi. Kontaminasi dengan saliva akan menyebkan SIK mengalami pelarutan dan daya adhesinya terhadap gigi akan menurun. SIK juga rentan terhadap kehilangan air beberapa waktu setelah penumpatan. Jika tidak dilindungi dan terekspos oleh udara, maka permukaannya akan retak akibat desikasi. Baik desikasi maupun kontaminasi air dapat merubah struktur SIK selama beberapa minggu setelah penumpatan.
Semen ini dipergunakan untuk tambahan kavitas yang ditimbulkan oleh erosi dan abrasi (tanpa dilakukan preparasi kavitet), sebagai tambahan fissure, sebagai lining lining semen, misalnya ssemen glass ionomer dapat diet-etch dengan asam fosfor. Semen yang di-etch ini dapat merekatkan resin komposit pada dentin oleh karena terbentuknya ikatan mikromekanis antara komposit dan semen, sebagai bahan restorasi gigi decidui, sebagai bahan reparasi sekeliling pinggir restorasi lama, dan sebagai luting semen terutama pada perpemakaian dengan restorasi yang diberi tin-plate.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar